Selasa, 14 Desember 2010


ILMU SOSIAL DASAR
Artikel Mengenai Kondisi Sosial Masyarakat






















Simak
Nama: Andre Hardian Faisal
NPM: 50410725
Kelas: 1IA09Simak



UNIVERSITAS GUNADARMA



 Mentawai Berduka

Korban akibat bencana tsujnami di Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah. Data terbaru, angka korban tewas mencapai 154 orang jiwa . Jumlah ini masih sementara,dikarenakan  petugas masih terus melakukan pencarian korban-korban yang belum ditemukan sekitar“400 Orang masih hilang, 15 orang mengalami luka berat dan 25 orang mengalami luka ringan.

Tim memperoleh data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar. Selain itu didapatkan juga data mengenai bangunan yang rusak di Mentawai.ada beberapa gedung yang mengalami kerusakan seperti “Kerusakan SD 3 buah, SMP 1 buah, rumah dinas 4 unit, rumah ibadah 5 buah, jembatan rusak berat 5 unit, rumah warga rusak berat 291, dan rumah warga yang rusak ringan 190. Sebelumnya diketahui, medan berat dan kurangnya peralatan pendukung menjadi hambatan dalam pencarian korban Tsunami di Mentawai yang hilang. Tim pencari menggunakan 4 helikopter untuk mencari titik-titik yang diduga sebagai tempat terseretnya warga akibat terjangan gelombang Tsunami.

Tim pencari menyediakan ada 3 helikopter dari TNI dan Basarnas yang beroperasi mencari korban hilang. Tim pencari mengakui, kondisi alam dan infrastruktur yang minim membuat tim pencari korban kesulitan untuk melakukan penyusuran titik-titik bencana. Tidak hanya curah hujan tinggi, namun ketinggian gelombang laut pasca gempa turut menjadi kendala.

Gunung Merapi Meletus menewaskan 25 orang dan 14 orang kritis

Sehari pasca letusan Gunung Merapi lebih dari 13 ribu jiwa sudah diungsikan. Sayangnya di pengungsian tak menyediakan fasilitas untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK) yang memadai. Mungkin Dinas Pekerjaan Umum Pemda Yogyakarta masih berusaha untuk mencukupi fasilitas MCK pengungsian. Sebenarnya sarana dan prasarana sudah disiapkan sebelum Merapi meletus, tapi jumlah pengungsi semakin banyak. Saat ini, banyak prioritas penangan korban bencana jangan sampai terkena dengan penyakit dan kelaparan. Upaya tersebut dilakukan dengan terus menerus memberikan masker, makanan, dan logistik lainnya kepada pengungsi yang berada di pengungsian.

Untuk semua pengungsi harus memakai masker tanpa terkecualian, karena debu akibat letusan sangat berbahaya. Tak hanya masker, hari ini lanjutnya diharapkan ketersedian makanan dan tenda sudah mencukupi.  Contohnya, seperti tadi pagi stok makanan, obat-obatan dan makanan sudah bertambah yang diberikan bantuan dari PMI, Dinas Kesehatan, dan warga Yogyakarta. Seluruh penduduk yang tinggal di sekitar lereng Gunung Merapi dan terkena dampaknya saat ini sangat membutuhkan masker. Sebab, sejak kejadian meletusnya Gunung Merapi hingga pagi tadi baru sebanyak 1000 buah yang dibagikan.

“Masker itu hanya untuk prioritas, baru 1.000 masker yang sudah dibagikan.  Namun, lanjut Nelis, rencana pendistribusian masker akan terus dilanjutkan mulai hari ini. Mungkin hari ini sudah ditambah lagi pendistribusiannya, termasuk makanan siap saji untuk korban pengungsian. Selain kekurangan masker, warga juga mengalami persoalan terkait fasilitas seperti MCK (Mandi Cuci Kakus) yang mengalami kekurangan air dalam pengungsian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar